Kesaktian Pancasila

 

Hari Kesaktian pancasila merupakan momentum hari besar nasional yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Peringatan ini memuat sejarah panjang tentang terjadinya tragedi G30S PKI di Indonesia. 

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilaksanakan pada tahun 1967. Penetapan hari besar ini didasarkan pada peraturan perundangan yang diputuskan oleh Presiden Soeharto.
 
 Hari Kesaktian Pancasila adalah momen penting yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, peringatan Kesaktian Pancasila turut dilatarbelakangi oleh rangkaian peristiwa yang patut dipelajari.
Dengan adanya peristiwa sejarah tersebut, pembaca akan semakin memahami pentingnya peran Pancasila sebagai ideologi negara. 
 

 
Sejarah awalnya adalah : 
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
 
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik
  
 
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik pada malam 30 September 1965 oleh kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana.

Para perwira dibawa ke markas di Pondok Gede, Jakarta Timur, dan kemudian ditemukan tewas di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965.

korban utama TNI AD yang gugur adalah 

 

  • Jenderal Ahmad Yani

  • Letjen R. Soeprapto

  • Letjen S. Parman

  • Mayjen M.T. Haryono

  • Mayjen D.I. Pandjaitan

  • Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

  • Kapten Pierre A. Tendean.

    Pemerintah Orde Baru menilai peristiwa tersebut sebagai upaya PKI menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila.

    Tragedi ini dijadikan simbol ancaman terhadap ideologi negara dan dasar bagi pemulihan stabilitas nasional.

    Untuk menghormati para korban dan menegaskan pentingnya Pancasila, 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Keppres No. 153 Tahun 1967.

    Tujuannya: memperkokoh kesetiaan pada Pancasila, mengenang peristiwa 1965, dan mengedukasi masyarakat tentang makna ideologi bangsa.

Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-
Sejumlah perwira tinggi TNI AD diculik dari rumahnya dan kemudian dilaporkan tewas pada malam itu.

Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Comments