Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik
Para perwira dibawa ke markas di Pondok Gede, Jakarta Timur, dan kemudian ditemukan tewas di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965.
korban utama TNI AD yang gugur adalah
-
Jenderal Ahmad Yani
-
Letjen R. Soeprapto
-
Letjen S. Parman
-
Mayjen M.T. Haryono
-
Mayjen D.I. Pandjaitan
-
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
-
Kapten Pierre A. Tendean.
Pemerintah Orde Baru menilai peristiwa tersebut sebagai upaya PKI menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila.
Tragedi ini dijadikan simbol ancaman terhadap ideologi negara dan dasar bagi pemulihan stabilitas nasional.
Untuk menghormati para korban dan menegaskan pentingnya Pancasila, 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Keppres No. 153 Tahun 1967.
Tujuannya: memperkokoh kesetiaan pada Pancasila, mengenang peristiwa 1965, dan mengedukasi masyarakat tentang makna ideologi bangsa.
Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-
Identitas pelaku dan motif peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademisi. Kendati demikian pemerintah Orde Baru dan sejumlah pihak pada masa itu menilai kejadian tersebut sebagai upaya yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), untuk menggulingkan pemerintahan dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Mulanya, terdapat kelompok yang mengaku sebagai pasukan pengawal istana mendatangi rumah para perwira dengan alasan dipanggil Presiden. Namun, mereka justru menculik para perwira dan dibawa ke sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca artikel detiksulsel, "Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Peringatannya" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8138866/sejarah-singkat-hari-kesaktian-pancasila-dan-makna-peringatannya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Comments
Post a Comment